Selamat datang Di Blog Si keceng

sebuah kata yang akan terukir
ternyata setelah aq berpir bisa untuk membuat blog akhirnya aq bisa

maka jgnlah kamu berpikir tidak bisa dulu niscaya kamu akan tidak bisa.....sepakat toooh

Kamis, 15 Juli 2010

siklus penyakit

SIKLUS PENYAKIT TUMBUHAN

Jika masuk ke suatu daerah baru, suatu penyakit dapat berkembang dengan cepat dan menjadi epidemi yang berat. Di dalam pembentukan dan perkembangan setiap penyakit yang bersifat menular terjadi suatu seri dari bertahap-tahap atau suatu proses yang berlangsung continue secara berurutan. Proses yang terjadi berurutan di dalam pembentukan dan perkembangan penyakit disebut dengan Siklus Penyakit. Di dalam siklus penyakit tercakup di dalamnya aktivitas patogen pada saat berada di dalam inang atau tanpa adanya inang. Oleh karena itu, siklus penyakit berbeda dengan siklus hidup patogen. Adapun tahap-tahap dari suatu siklus penyakit seperti diketahui merupakan proses yang continue. Artinya, suatu proses tahap tertentu merupakan kelanjutan dari proses sebelumnya dan akan dilanjutkan dengan proses tahap berikutnya. Tahap-tahap yang terjadi di dalam siklus penyakit yaitu fase aktif atau fase patogenesis yang dimulai :

  1. inokulasi
  2. penetrasi
  3. infeksi
  4. kolonisasi
  5. reproduksi
  6. diseminasi

Kemudian dapat diikuti dengan beberapa siklus sekunder; lalu kembali ke siklus primer atau masuk ke fase pasif atau fase saprogenesa. Dari fase saprogenesa kemudian dapat masuk ke fase aktif lagi yang dimulai dengan inokulum awal, lalu diikuti lagi dengan proses selanjutnya.

Inokulasi ialah proses deposisi atau kontaknya inokulum pada permukaan jaringan inang. Inokulum merupakan setiap bagian patogen yang dapat menimbulkan penyakit. Tempat kontak patogen pada inang dapat berupa lubang alami (stomata, lentisel, hidatoda), luka atau permukaan inang.

Penetrasi ialah suatu proses masuknya patogen ke dalam inang. Penetrasi disebut sempurna bila patogen berhasil melalui dinding sel primer atau masuk area interseluler sehingga patogen berada di dalam inang. Penetrasi dapat berlangsung pasif atau aktif. Penetrasi dikatakan pasif bila patogen tidak berpartisipasi aktif, misalnya ketika sel bakteri terbawa oleh film air melalui stomata masuk ke dalam jaringan inang. Penetrasi aktif bila patogen berpartisipasi langsung secara aktif menembus dinding sel dan masuk ke dalam jaringan inang.

Infeksi suatu proses yang terjadi setelah penetrasi, adalah tahap patogen yang sudah menetap di dalam jaringan inang kemudian mendapat zat makanan dari inangnya. Beberapa ahli penyakit tumbuhan, mengemukakan bahwa infeksi dimulai dari inokulasi dan berakhir pada saat patogen mulai mengambil zat makanan inang, berarti penetrasi merupakan bagian dari infeksi. Ahli fitopatologi lain menganggap bahwa infeksi merupakan aktivitas patogen antara penetrasi hingga inang memberikan respon terhadap invasi patogen.

Kolonisasi merupaka suatu proses kelanjutan dari infeksi, yaitu patogen melanjutkan pertumbuhannya dan mengolonisasi inang. Jadi, kolonisasi ialah proses pertumbuhan dan perluasan aktivitas patogen melalui jaringan inang.

Periode inkubasi merupakan waktu yang dibutuhkan patogen sejak mulai inokulasi sehingga timbul gejala. Ahli lain mengartikan periode inkubasi ialah periode sejak inang memberi respon awal terhadap aksi patogen hingga terlihatnya gejala penyakit. Bila gejala penyakit telah terbentuk, berarti patogen telah melakukan reproduksi inokulum sekunder.

Desemiasi (penyebaran) setelah gejala berkembang, inokulum, tnada penyakit dibentuk di permukaan inang yang dikolonisasi. Struktur patogen yang berfungsi sebagai inokulum sekunder tersebut kemudian akan disebarkan oleh serangga, angin, air, atau agen penyebar lain. Jika inokulum mendarat di tempat kontak infeksi pada inang maka terjadi inokulasi, kemudian dilajutkan penetrasi sehingga siklus penyakit akan berkesinambungan. Inokulum yang diproduksi pada tanaman yang baru saja mengalami sakit disebut inokulum sekunder. Inokulum sekunder ini kemudian akan mengawali siklus sekunder dari penyakit.

Saprogenesa (proses bertahan) beberapa inokulum patogen mungkin tidak mendarat pada inang yang rentan dan factor tertentu mungkin tidak sesuai sehingga patogen perlu bertahan dalam kondisi yang ekstrim tersebut. Patogen perlu bertahan hingga kondisi lingkungan sesuai kembali untuk melangsungkan proses patogenesis. Bila kondisi lingkungan yang sesuai terjadi maka akan berlangsung inokulasi, penetrasi, dan seterusnya hingga terjadi siklus penyakit akan berlangsung.

Tipe siklus penyakit

Penyakit yang berbeda dan disebabkan oleh berbagai patogen akan membentuk siklus yang berbeda. Beberapa patogen dapat bertahan pada kondisi yang ekstrim di dalam tanah dengan membentuk struktur dorman, bersifat saprofit pada sisa-sisa tanaman mati, menginfeksi gulma, menginfeksi secara laten pada benih inangnya. Sebagian penyakit dapat mempunyai sejumlah siklus sekunder, sedangkan beberapa penyakit tumbuhan lain tidak mengalami siklus sekunder.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar