Selamat datang Di Blog Si keceng

sebuah kata yang akan terukir
ternyata setelah aq berpir bisa untuk membuat blog akhirnya aq bisa

maka jgnlah kamu berpikir tidak bisa dulu niscaya kamu akan tidak bisa.....sepakat toooh

Kamis, 15 Juli 2010

HUBUNGAN EPIDEMIOLOGI DENGAN ILMU KLIMATOLOGI

HUBUNGAN EPIDEMIOLOGI DENGAN ILMU KLIMATOLOGI

Jika dulu epidemiologi dianggap sebagai ilmu yang membahas penyebaran penyakit, sekarang epidemiologi didefinisikan sebagai ilmu penyakit dalam populasi. Dalam epidemiologi dibahas cara-cara penyebaran penyebab penyakit. Berbagai faktor yang mempengaruhi patogen maupun populasi tumbuhan maupun faktor-faktor yang mempengaruhi interaksi antara populasi patogen dengan tumbuhan. Didalam populasi individu tumbuhan sangat mempengaruhi, sehingga satu populasi bukan hanya sekedar jumlah dari individu-individunya. Oleh karena itu pengelolaan penyakit khususnya pengelolaan terpadu hanya dapat dilaksanakan dengan baik jika didasarkan atas asas-asas epidemiologi.

Epidemiologi berasal dari kata

Epidemik : Terjadinya wabah

Logos : Ilmu

Epidemiologi penyakit tumbuhan merupakan ilmu yang mempelajari perkembangan penyakit dalam populasi tumbuhan persatuan waktu persatuan area. Faktor yang menentuan terjdinya epidemik penyakit tumbuhan yaitu: (a). Inang yang reentan (b). Patogen yang virulen (c). Lama dan intensitas faktor lingkungan yang sesuai bagi perkembangan patogen. Untuk terjadinya suatu epidemik diperlukan 3 kondisi dalam waktu bersamaan yaitu: (a). Ingan harus dalam keadaan fase rentan (b). Populasi patogen haruis dalam tingkat tertentu dan inokulum patogen harus virulen (c). Kondisi lingkungan harus sesuai untuk reproduksi.

Epidemiologi sebenarnya berarti ilmu mengenai hal-hal yang terjadi pada suatu populasi. Ruang lingkup epidemiologi yang semula mempelajari penyakit menular lambat laun diperluas, sehingga epidemiologi menjadi ilmu yang mempelajari faktor-faktor yang menentukan frekuensi dan distribusi penyakit pada suatu populasi.

Klimatologi merupakan ilmu tentang cuaca, iklim dimanan dalam klimatologi dipelajari tentang bagaimana pengaruh lingkungan khususnya cuaca, iklim khususnya bagi kehidupan manusia maupun kehidupan mahluk hidup lainnya. Cahaya, suhu, kelembapan udara, curah hujan dan angin merupakan salah satu unsur iklim variasi dalam unsur-unsur iklim ini dijadikan dalam klasifikasi iklim akan tetapi dalam klasifikasi iklim yang umum dilakukan adalah hanya dengan menggunakan data variasi untuk unsur-unsur iklim yang dominan, artinya unsur iklim yang mempunyai keragaman yang nyata dan mempunyai pengaruh yang penting terhadap proses kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan.

Epidemiologi yang merupakan ilmu tentang penyakit dalam populasi membahas berbagai cara penyebaran penyakit. Penyebran perkembangan penyakit dilapang khususnya faktor lingkungan sangat berperan. Iklim yang merupakan salah satu komponen dari faktor lingkungan berperan penting dalam berlangsungnya proses epidemiologi penyakit tumbuhan.

Dengan adanya iklim, proses epidemiologi dapat berlangsung dengan cepat. Iklim yang bersahabat dengan pertumbuhan patogen mampu meningkatkan proses epidemiologi penyakit tumbuhan. Jadi dalam hal ini hubungan epidemiologi penyakit tumbuhan dengan klimatologi yaitu proses epidemiologi tumbuhan sangat ditentukan dan berhubungan erat dengan ilmu klimatologi atau iklim. Iklim mampu mempercepat dan memperlambat proses epidemiologi penyakit tumbuhan.


SIKLUS PENYAKIT TUMBUHAN

Daur besar penyakit tumbuhan merupaka rangkaian proses pembentukan penyakit dengan tahapan proses yang berkesinambungan yang berarti tahapan proses satu akan diikuti oleh tahapan proses lainnya secara berurutan dan tidak ada tahapan proses yang terlewat sehingga merupakan suatu siklus. Daur besar penyakit tumbuhan atau siklus penyakit tumbuhan sangat ditentukan komponen yang selalu berinteraksi. Komponen tersebut antara lain patogen, inang dan lingkungan baik biotik maupun abiotik. Masing-masing dapat berubah-ubah sifatnya sehingga bila satu komponen berubah maka akan mempengaruhi tingkat serangan atau keparahan penyakit.

Contoh komponen yang dapat mempengaruhi tingkat serangan antara lain:

  1. tumbuhan yang terlalu muda atau tua
  2. tumbuhan yang kurang resisten.

Contoh komponen patogen yang mempengaruhi tingkat serangan antara lain:

  1. sifat avirulen atau virulen dari patogen
  2. jumlah populasi yang rendah atau banyak sekali
  3. patogen dalam keadaan dorman atau aktif

. Dalam pembentukan dan perkembangan tiap penyakit yang bersifat menular terjadi suatu seri dari beberapa tahap atau proses yang berlangsung continue yang berurutan. Dalam siklus penyakit tercakup didalamnya aktivitas patogen pada saat berada dalam inang atau tanpa adanya inang. Oleh karena itu, siklus penyakit berbeda dengan siklus hidup patogen

Daur penyakit tumbuhan melibatkan terjadinya perubahan pada tumbuhan dan gejala tumbuhan dan juga perubahan yang terjadi pada patogen dan lama periode dalam satu musim tanam kemusim tanam berikutnya. Tahap-tahap yang terjadi dalam siklus penyakit yaitu fase aktif atau fase patogenesis yang dimulai dari inokulasi, penetrasi, infeksi, kolonisasi, reproduksi, diseminisasi kemudian dapat diikuti dengan beberapa siklus sekunder lalu kembali ke siklus primer atau masuk ke fase pasif atau fase saprogenesa. Dari fase saprogenesa kemudian dapat masuk ke fase aktif lagi yang dimulai dengan inokulum awal, lalu diikuti lagi dengan proses selanjutnya, demikian seterusnya.

Inokulasi adalah proses deposisi kontak inokulum pada jaringan inang. Inokulum merupaka bagian patogen ynag dapat menimbulkan penyakit. Penetrasi adalah masuknya patogen dalam inang. Penetrasi disebut sempurna bila patogen berhasil melalui dinding sel primer. Interseluler sehingga patogen berada dalam inang. Infeksi adalah tahap patogen yang sudah menetap pada jaringan inang kemudian mendapat zat makanan dari inangnya. Infeksi dimulai dari inokulasi dan berakhir pada saat patogen mulai mengambil zat makanan inang berarti penetrasi merupakan bagian dari infeksi. Kolonisasi merupakan proses kelanjutan infeksi yantu patogen melanjutkan pertumbuhannya dan mengolonisasi inang jadi kolonisasi adalah proses pertuimbuhan perluasan aktifitas patogen melalui jaringan inang periode inkubasi merupakan waktu yang dibutuhkan patogen sejak mulai inokulasi hingga timbul gejala.


Sementara Itu, lingkungan dapat mempengaruhi kedua komponen lainnya baik pertumbuhan dan resistensi tumbuhan inang, maupun kecepatan tumbuh atau multiplikasi dan tingkat virulen patogen. Siklus penyakit tumbuhan kadang-kadang berhubungan erat dengan siklus hidup patogen, tetapi hubungan tersebut terutama berkenaan dengan muncul, perkembangan dan bertahannya penyakit seperti patogen berhubungan dengan daur penyakit bukan dengan patogen itu sendiri. Penetrasi pasif bila patogen tidak berpartisipasi aktif, misal sel bakteri yang terbawa oleh filum air melalui stomata. Penetrasi aktif bila patogen berpartisipasi langsung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar